Jurnal Fakultas Syari’ah Menuju Jurnal Internasional Bereputasi

Fakultas Syariah- Jurnal ilmiah adalah ruh dari eksistensi sebuah perguruan tinggi. Indikasi kemajuan sebuah perguruan tinggi salah satunya diukur melalui kemampuannya dalam pengelolaan dan manajemen jurnal ilmiah. Tentu saja kualitas pengelolaan jurnal juga harus diimbangi dengan penelitian aktif para dosen yang hasilnya dipublikasikan melalui jurnal bereputasi, baik nasional maupun internasional. Salah satu hasil dari penelitian yang wajib dipenuhi oleh seorang peneliti adalah jurnal ilimiah.

Oleh karenanya penting untuk meningkatkan kemampuan para akademisi perguruan tinggi terlebih para pengelola jurnal untuk dapat mengelola jurnalnya sehingga menjadi jurnal bereputasi Internasional. Menengok kepentingan tersebut, Fakultas Syariah mengadakan workshop pengelolaan jurnal bertajuk “Menuju Jurnal Internasional Bereputasi” di Hotel Lorin Solo, 06-07 November 2019.

Maksud dan tujuan, workshop diantaranya:

  1. Memahami bagaimana strategi pengelolaan jurnal menuju jurnal ilmiah bereputasi Internasional
  2. Meningkatkan akademik dan keilmuan civitas akademika IAIN Salatiga dalam bidang pengelolaan jurnal

Dekan Fakultas Syari’ah (FS) IAIN Salatiga Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya Beliau menegaskan bahwa acara ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan IAIN Salatiga dan khususnya FS untuk kedepan memiliki jurnal yang bereputasi Internasional. Selain itu juga beliau mengatakan bahwa FS akan membuat jurnal baru yang berfokus pada kajian hukum postif.

Baca juga  Penandatanganan MoU FASYA IAIN Salatiga dengan FAHMINA Institut

Saptoni, MA sebagai narasumber dalam workshop ini menyampaikan definisi tentang  Online Jurnal System (OJS). Bahwa OJS adalah Software berbasis website untuk mengelola penerbitan jurnal:

  1. Jurnal online: semua proses manajerial berbasis web, dari penerimaan naskah-review-publikasi, dilakukan dalam OJS
  2. Jurnal online: OJS hanya untuk mengunggah (upload) publikasi, proses manajerial bersifat luring (offline)
  3. Jurnal cetak: OJS hanya untuk proses naskah, publikasi dalam bentuk tercetak

Terkait bagaimana mengelola sebuah jurnal. Saptoni menyampaikan beberapa strategi persiapan menuju jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional, yaitu:

(1) Peningkatan kualitas artikel ilmiah, dengan mengikuti rambu-rambu akreditasi jurnal ilmiah nasional, berbahasa inggris, dan dan mempersiapkan untuk sitasi naskah jurnal;

(2) Jurnal mengikuti platform jurnal-jurnal internasional yang terkenal, baik dari segi tampilan, bahasa, pengelolaan, layout artikel, maupun sistem editorialnya, misalnya: Elsevier, Springerlink, Taylor & Francis, Wiley Interscience, American Chemical Society, etc.

Baca juga  MENENGOK PELUANG, TANTANGAN DAN KREATIFITAS PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI MAHASISWA

(3) Jurnal harus ada versi elektronik dan online (versi cetak optional) yang dibangun dengan software OJS

(4) Nama jurnal harus sesuai dengan data di database ISSN, baik sistem volume-nomor maupun halaman abstrak artikel

(5) Setiap artikel dilengkapi dengan DOI

(6) file artikel PDF di-online-kan secara fulltext pada setiap issue jurnal

(7) struktur pengelola jurnal ilmiah harus sesuai dengan platform jurnal ilmiah internasional pada umumnya, seperti: Editor-in-Chief; Managing/ Associate Editor; International Editorial Board, Assistant/Layout Editor; Administration

(8) Aims and Scope, Editorial Board, Author Guidelines, Publication Ethics & Malpractice Statements, dan Indexing & Abstracting, sebaiknya ditampilkan di menu atas (top menu) dan dibuat halaman terpisah dari lainnya

(9) Geographical Diversity in Reviewer, sebaiknya berasal dari perwakilan lima benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia)

(10) Geographical Diversity in International Editorial Board, sebaiknya berasal dari perwakilan lima benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia). Sebaiknya memilih reviewer yang sudah pernah publikasi di Scopus dan sudah memiliki h-indeks di Scopus. Tampilkan h-index Scopus di profil Editorial Board tersebut

Baca juga  Adanya Polemik Perpres Miras Dema FaSya IAIN Salatiga Gelar Diskusi Kajian Keilmuan “Polemik Pencabutan Perpres Investasi Miras Dalam Prespektif Sosial Dan Ekonomi

(11) Geographical Diversity in Authors: sebaiknya terwakili oleh 5 benua (Asia, America, Eropa, Africa, Australia) jika mungkin; Lakukan Call for Paper kepada potential authors, misalnya pencarian di Scopus atau ScienceDirec, serta mengundang mereka sebagai reviewer

(12) lakukan indeksasi jurnal ilmiah di database pengindeks internasional bereputasi Nasional dan Internasional

(13) implementasikan sepenuhnya sistem manajemen ejournal secara online (suggested to use open journal system), mencakup: Online Submissionof Manuscript by Author; Online Tracking of Manuscript by Author; Online Review by Reviewer; Online Editorial Works by Editors; Online Layout Editing and Copyediting by Assistant Editor; Online Proof-Reading by Authors; Online Publishing(Volume, Issue/No, Year, InPress)

(14) tampilkan indikator capaian jurnal di halaman depan portal dengan tujuan agar para penulis potensial tertarik untuk menulis di jurnal tersebut. Misalnya tentang jumlah publikasi, sitasi, dan h-index di Google Scholar, Scopus, Schimago Journal Rangking (SJR), Source Normalized Impact per Paper (SNIP), dan The Impact per Publication (IPP)

(15) gunakan standar yang baku untuk references atau daftar pustaka, dengan menggunakan aplikasi references manager (misalnya Mendeley). Jumlah minimum 80% dari daftar pustaka sebaiknya bersumber dari literatur primer; dan

(16) hubungkan atau publikasikan portal e-journal dengan sosial media, seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.

Dari narasumber dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi yang disambut dengan antusiasme peserta dengan berbagai pertanyaan serta banyaknya pertanyaan.