Sabet Juara 1 Lomba Orasi Kapolri, Mahasiswa HTN Maju Sebagai Team Perwakilan Jawa Tengah

Semarang– Mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) IAIN Salatiga menyabet gelar juara 1 (Kamis, 02/12) dalam Lomba Orasi Unjuk Rasa 2021 bertema “Memperingati Hari Hak Asasi Manusia” yang di adakan oleh Polri. Fahmi Arsyad dan Riki Pratama sebagai mahasiswa HTN mengikuti lomba yang digelar untuk memperebutkan hadiah piala Kapolri dan uang puluhan juta.

Lomba ini digelar oleh Kapolri dalam memperingati Hari Hak Asasi Manusia 10/12 yang akan datang. Seleksi lomba dimulai 25-30 November 2021 dengan pendaftaran dan pengiriman video singkat orasi peserta. Kemudian pada kamis, 02/12/2021 video dari 15 team peserta terseleksi oleh dewan juri dari Polrestabes Semarang menjadi 3 team yaitu IAIN Salatiga, Universitas Semarang dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bertempat di Polrestabes Semarang ketiga team yang telah terseleksi berlomba kembali untuk ber-orasi dihadapan para juri. dewan Juri menyampaikan untuk secara natural dalam menyampaikan orasi, walau menyangkut tentang kebijakan pemerintah atau aparat kepolisisan dalam menegakkan peraturan tersebut.

Baca juga  Pelepasan Wisuda Fakultas Syari'ah IAIN Salatiga Ke-XIII Tahun 2021

Team IAIN Salatiga maju dalam orasi mengangkat tema “Kekerasan Anti Perempuan” dengan isi orasi memprotes pemerintah terkait Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang dipandang mengandung unsur legalisasi terhadap perbuatan asusila dan seks bebas berbasis persetujuan (suka sama suka). Dengan tema tersebut dan piawainya team IAIN Salatiga dalam menyampaikan orasi, mereka terpilih menjadi juara 1 mewakili IAIN Salatiga dan penilian dari Polrestabes Semarang.

Pada 05/12 hasil video orasi juara 1 akan dikirim ke Mabes Polri untuk diseleksi dengan 34 provinsi total pesaing seluruh indonesia. Mabes Polri melalui team Dewan Juri akan meilih ke 34 juara antar provinsi menjadi 10 terbesar untuk maju kembali pada lomba 10 Desember di Mabes Polri.

Baca juga  Sambutan Dekan Fakultas Syari'ah pada acara pembukaan OPAK

Dalam kesempatan wawancara dengan team IAIN Salatiga, mereka menyampaikan awal terbentuknya team karena kesamaan frequensi untuk mengapresiasikan diri ilmu yang diterima dalam bangku kuliah kewadah masyarakat. Untuk mengikuti lomba ini secara mandiri kami membuat video orasi singkat untuk dikirim ke Polrestabes Semarang. Kemudian kami pada akhirnya mendapat kabar untuk maju berlomba kembali dalam 3 besar di Polrestabes Semarang. Sampai pada penilaian dewan juri kami dinilai menjadi peserta yang pantas menyabet juara 1 mewakili Tawa Tengah.

“Alasan kami mengikuti lomba, sadar bahwa kami mahasiswa sebagai figur yang mengenyam materi-materi tentang ketatanegaraan memotivasi kami untuk mencari wadah mengapresiasikannya dalam dunia nyata, dan momentum peringatan lomba hak asasi manusia menjadi awal niat bersama untuk mengasah hard skill kami. Hasil yang kami peroleh kemarin dapat menjadi pesan kepada seluruh teman mahasiswa bahwa sebagai mahasiswa apalagi mahasiswa hukum, apabila cuma belajar teori masih terasa kurang. Butuh adanya pengapreasian diri yang lebih untuk mengasah hard skill dan soft skill yang pada intinya bisa bermanfaat untuk masyarakat lemah pengetahuan hukum. Sehingga kelak ketika kita sudah menyandang gelar sarjana hukum dan masuk pada dunia hukum kita siap dan berani untuk maju membela yang benar dan melawan ketidak benaran”, ungkap Team IAIN salatiga.

Baca juga  Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) Semakin Meningkat, Mengapa?: Problematika yang Menarik Untuk FaSya IAIN Salatiga Gelar Kuliah Tamu Dengan Komisi Yudisial (KY RI)